metafora kehidupan

metafora kehidupan
cara pandang kita menentukan pikiran kita

Jumat, 26 Februari 2010

Si Chucky

Pernahkan kalian menonton film Child's Play???
Jika pernah kalian pasti mengenal tokoh yang bernama Chucky yang merupakan sebuah boneka pembunuh kejam.
Dan ini adalah cerita kami mengenai Chucky.

Awal kelas XI

Pertama kali masuk kelas XI gue merasa sangat kenal pada sosok seorang wanita. Gue merasa pernah bertemu atau melihat wanita tersebut. Setelah berusaha mengingat-ingat akhirnya gue tahu siapa yang membuat gue merasa kenal dengan wanita tersebut. GUe pun berbisik kepada Jendro, "Jen, si Febby koq mirip Chucky ya???? Yang di film boneka pembunuh itu lho.". "Hahahahaha.", tawa Jendro. Tiba-tiba sekilas Febby menoleh kearah kami sambil memegang pensil ditangannya. Gue dan Jendro sangat shock kawan, penampilannya seperti itu benar-benar mirip dengan Chucky yang sedang memegang pisau. Gue dan Jendro saling berpandangan dan sepakat bahwa kemiripan itu memang terbukti. Kami pun memberi tahu temen-temen yang lain dan mereka pun ternyata sepakat dengan hal tersebut. Maka sejak itulah, kami memanggilnya dengan sebutan Chucky. Seisi kelas pun seakan-akan sepakat dengan hal ini sehingga saban hari kerja kami hanya mengongek (mengejek untuk hiburan) Febby.

Tanggal 13 Februari 2004

Karena kecintaan kami pada sosok Chucky di dunia nyata ini, kami sepakat untuk memberikan hadiah spesial dalam rangka hari Valentine yang akan jatuh pada esok hari. Seperti biasa, gue lah yang punya ide aneh ini. Setelah kompromi maka kami sepakat untuk memberikan hadiah spesial berupa binatang-binatang lucu. Sepulang sekolah, gue, oka, jendro, tommy, dan baskoro berkumpul untuk menangkap binatang-binatang lucu yang akan kami hadiahkan kepada Febby si Chucky. Binatang-binatang apakah itu???? Kalian tentu akan terkejut mendengarnya. Binatang-binatang tersebut adalah Katak dan Cacing. Jadi sepulang sekolah, kami bergerilya mencari binatang-binatang tersebut. Tokoh yang paling berjasa dalam perburuan tersebut, tidak lain tidak bukan, adalah baskoro. Baskoro keliling-keliling dan terkadang loncat-loncat demi menangkap buruannya sedangkan gue dan temen-temen yang lain cuma berteriak-teriak seperti cheerleaders, "ayo bas, ayo bas, kamu pasti bisa.". Setelah berburu sekian lama akhirnya terkumpullah beberapa ekor katak dan cacing yang rencananya akan kami masukkan ke dalam kotak dan dibungkus dengan rapi. Setelah dimasukkan ke dalam kotak, kami agak kesulitan dalam membungkusnya, maklum kawan, kami tidak pernah membungkus kado sebelumnya. Oka, dari pertama selalu mengingatkan kami tentang perbuatan yang tidak baik tersebut, "Ya Allah, kalian ini kejam banget seh memberikan hadiah seperti ini. Kasihan dia. Astagfirullah...Astagfirul
lah..", ucapnya setiap kali. Tetapi ketika melihat kami kesusahan dalam membungkus kotak tersebut, dia pun berkata, "Ya ampun begitu saja pada 'gak bisa. Sini biar gue yang bungkus." Dor....Gue dan temen-temen yang lain pada kaget, dari pertama anak ini selalu mengucapkan kata kasihan, kasihan, eh..malah ujung-ujungnya dia juga yang membungkus kotak tersebut.ckckckck.
Berkat ketelatenan oka dalam hal bungkus-membungkus, selesailah kado valentine kami untuk Febby si Chucky. Kami pun masuk ke kelas dengan cara memanjat jendela untuk meletakkan kado tersebut di laci Febby berharap ditemukan olehnya besok pagi. Gue menyebarkan tentang rencana pemberian hadiah itu kepada temen-temen yang lain yang tentu saja ditanggapi dengan cekikikan geli. Esoknya, gue sengaja datang pagi-pagi, takutnya tidak sempat melihat ekspresi si Chucky ketika menemukan hadiah tersebut. Sengaja gue cek posisi kado terlebih dahulu dab ternyata kado yang kami dapatkan dengan susah payah sudah tidak berada pada tempatnya lagi alias hilang. Gue dan emen-temen sempat kesal juga mengetahui hal ini terutama baskoro yang sudah bersusah payah adu kecepatan dengan katak dan cacing. Tapi setelah gue pikir-pikir untung saja kado itu sudah tidak ada pada tempatnya lagi. Gue akui gue dan temen-temen sangat jahil tapi yang ini mungkin sudah keterlaluan. Sebenarnya seh gue merasa salah satu dari kami yang melakukan hal tersebut. Siapa pun dia, gue cukup mengucapkan terima kasih karena menyelamatkan kami semua dengan menyembunyikan kado tersebut.

Tulisan ini bermaksud meminta maaf, seandainya temen-temen terutama gue berbuat keterlaluan selama SMA kepada si Chucky upz sorry si Febby. Hehehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar