metafora kehidupan

metafora kehidupan
cara pandang kita menentukan pikiran kita

Jumat, 26 Februari 2010

Pengamen Jalanan

entah kenapa malem ini begitu gelisah...
sembari menunggu kantuk terkenang semua kejadian dalam hidup gue..g' semua juga seh...

gue inget ketika SMA ketemu temen-temen yang udah kayak saudara
semua keakraban ini bermula dari suatu peristiwa yang biasa kita sebut dengan "ngamen"..
yak...mengamen sebagai sebuah hiburan bagi diri kami sendiri dan sebagai sebuah bentuk solidaritas kepada anak jalanan yang biasa diperlakukan seenaknya oleh orang berada..
sebagai sebuah hiburan untuk melepaskan lelah karena berkutat dengan pelajaran sekolah apalagi ipa boi...mantap pelajarannya..(padahal mah g' pernah belajar)..wkwkwkwk... dan sekaligus untuk menyalurkan bakat menyanyi kami yang terpendam..Pada awalnya malu-malu semua tapi setelah training berapa kali akhirnya berani juga untuk menghampiri mobil-mobil yang berkesan akan memberi sedikit rezeki, sengaja kami tidak menghampiri pengemudi sepeda motor karena solidaritas sebagai bikers (apa hubungannya yah??? yah kami menganggap semua pengemudi sepeda motor seperti kami, kere...hahahaha..piss). Disini mental kami semua diuji, terkadang baru langsung ngamen untuk pertama kali langsung dapat 1000 rupiah (angka yg lumayan tuh buat kami) contohnya imam tuh, mungkin karena dia ada bakat juga kali ya ngerayu apalagi om-om.hahahaha, tapi terkadang ada juga yang ngasih 50 rupiah seperti tommy tuh waktu pertama kali.hahahaha, tapi semua kami terima dengan senyum koq dan uang-uang tersebut masih ada sampai sekarang (disimpen dalam sebuah bola yang ada dirumah jendro), nah yang parah kadang malah ada yang g' ngasih + g' sopan contohnya : gue dan imam (kalo g' salah) ngamen disebuah mobil samapi qt nyanyi berapa lama orang tersebut tidak memberikan respon apa-apa (paling g' ngasih tanda kalau nolak gt) dan sibuk terus bercakap-cakap dengan handphonenya, teriring rasa jengkel gue keluarin juga dech handphone gue seolah-olah ada yang nelpon, "iya sayang, entar lagi aku pulang koq..tunggu ya..muach..", gue ngomong gitu seolah-olah gue punya cewek yang nelpon..temen-temen juga pada ngerti dan sontak aja mereka juga ngeluarin handphonenya sambil berkata, "aduh mami, bentar lagi pulang dech..","kenapa sayang?kangen ya??",dll obrolan ngalur-ngidul kami sehingga semua orang yang ada di lampu merah melihat kami dan tertawa, pikir mereka mungkin ikut mendukung kami gara-gara pengemudi sombong itu atau malah berpikir keren juga neh para pengamen banyak yang nguatirin.hahahaha.who knows..tercapailah cita-cita kami balas dendam terhadap pengemudi sombong itu..tapi dengan seperti itu banyak pengalaman yang kami dapat dan mental kami semakin teruji, ketika ditolak cewek kami berpikir akh biasa aja koq, anggap aja ditolak ngamen, makanya temen kami "you know who" santai aja ditolak 5 kali berturut-turut..hahahahaha
.
hampir setiap malam minggu atau libur kami bergerilya mengumbar bakat kami sampai, entah darimana, kepala sekolah kami menegor baskoro, salah satu pengamen bersuara riang seperti bunyi motor RX-K nya.ckckckck..kami dilarang lagi ngamen...tapi sebenarnya siapa peduli seh larangan itu..hahahahaha

tulisan ini didedikasikan buat personil ngamen..
baskoro budiharjo, andri frandustie, jendro trikrisnantoko, imam fajri nugraha, guntur pradipta gantira, rian eko setiawan, oka ibnu dinata, munir novrianto, adi syafaat, tommy riawan grohow, muhammad dasril hadi.

kapan kita berbuat yang gila-gila lagi kaya dulu?????ayo keluarin ide-ide gokil kalian..
kita khan masih pencari sensasi nomor satu disekolah..

special buat temen gue yang nemenin ngamen pertama kali : bima haria putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar