terkadang banyak cara bagi kita untuk memperoleh sesuatu yang sering kita sebut sebagai ilmu..
dalam sebuah kapal, dalam perjalanan merak - bakauheni, beberapa anak sedang bermain kejar-kejaran, diantara mereka terdapat seorang anak perempuan dengan kisaran umur 2-3 tahun yang sangat menarik perhatian..
anak perempuan tersebut akan melewati kursi yang didepannya terdapat meja yang terbuka menempel pada sandaran kursi didepannya..ada 3 meja yang dalam posisi terbuka sehingga tidak memungkinkan untuk dilewati kecuali meja tersebut ditutup.
pada meja pertama, anak perempuan tersebut dengan sangat cepat dapat menutup meja tersebut dan mengunci dengan kait yang tersedia, maka ia pun bisa lewat..
pada meja kedua, anak perempuan tersebut seolah lupa dengan apa yang dilakukannya dengan meja pertama tadi (dalam pikiran, "maklumlah masih anak kecil"), ia membuka kaitnya terlebih dahulu sehingga meja tersebut tidak akan bisa tertutup dan terkunci sehingga meja tersebut akan terbuka kembali tetapi anak kecil tersebut tidak menyerah, ia tetap berusaha, ia memutar-mutar kaitnya, memainkan mejanya, dan tak jarang pula ia memandangi meja pertama yang telah terkait rapi untuk mengingat kembali bagaimana cara menutup dan mengunci meja tersebut sehingga setelah sekian kali berusaha ia pun dapat menutup dan mengunci meja tersebut dan ia pun dapat lewat..
pada meja ketiga, ia memandangi sesaat meja tersebut dan tak lama kemudian dia sudah berhasil mengunci karena ia sudah belajar dari "pengalaman" sebelumnya...
sambil tersenyum seolah puas dengan pekerjaannya, anak perempuan tersebut langsung kembali bermain dengan anak-anak yang lain...
padahal anak tersebut dapat melewati meja tersebut tanpa harus menguncinya terlebih dahulu, cukup menutup, lewat, menutup, lewat, menutup, lewat...selesai...tapi tentu dengan meja yang akan kembali terbuka..
saya membayangkan meja tersebut sebagai suatu pekerjaan yang harus diselesaikan, yang kadang hanya dipoles sedikit agar terlihat seperti selesai agar kita cepat terbebas dari beban pekerjaan tersebut tapi hal yang dilakukan oleh anak perempuan tersebut berbeda, ia menyelesaikan pekerjaannya dengan hati-hati, tekun, dan gigih sehingga hasil yang diperoleh lebih rapi walau waktu yang dibutuhkan lebih lama..
pekerjaan pertama selesai, pekerjaan kedua menanti, walau terlihat sama, kita tidak harus menyelesaikan dengan cara yang sama pula, kita dapat berimprovisasi terlebih dahulu, siapa tahu hasil yang kita peroleh lebih baik, kalaupun kita tidak berhasil berimprovisasi setidaknya kita dapat mengerjakannya dengan cara yang sama seperti yang sebelumnya tapi yakinlah innovasi tu perlu agar kita dapat mengalami suatu kemajuan..
pekerjaan ketiga dan seterusnya pun dapat kita selesakan berdasarkan pengalaman yang sebelumnya dan kembali berinnovasi..memang ketekunan dan kegigihan sangat diperlukan dalam mengerjakan sesuatu untuk memeperoleh hasil yang lebih baik dan dapat dijadikan dasar pengalaman untuk berinnovasi lebih lanjut.
bayangkan seandainya anak perempuan tersebut tidak mengunci meja tersebut, apabila ia hendak kembali lewat di jalan itu tentu dia akan mengulangi lagi pekerjaan yang harusnya telah ia selesaikan dulu, begitu juga dengan pekerjaan, seandainya kita hanya memoles pekerjaan tersebut agar terlihat baik, maka ketika kita kembali mengerjakan hal tersebut kita akan mengulang dari awal karena tidak memiliki dasar yang cukup bagus..
dalam sebuah kapal, dalam perjalanan merak - bakauheni, beberapa anak sedang bermain kejar-kejaran, diantara mereka terdapat seorang anak perempuan dengan kisaran umur 2-3 tahun yang sangat menarik perhatian..
anak perempuan tersebut akan melewati kursi yang didepannya terdapat meja yang terbuka menempel pada sandaran kursi didepannya..ada 3 meja yang dalam posisi terbuka sehingga tidak memungkinkan untuk dilewati kecuali meja tersebut ditutup.
pada meja pertama, anak perempuan tersebut dengan sangat cepat dapat menutup meja tersebut dan mengunci dengan kait yang tersedia, maka ia pun bisa lewat..
pada meja kedua, anak perempuan tersebut seolah lupa dengan apa yang dilakukannya dengan meja pertama tadi (dalam pikiran, "maklumlah masih anak kecil"), ia membuka kaitnya terlebih dahulu sehingga meja tersebut tidak akan bisa tertutup dan terkunci sehingga meja tersebut akan terbuka kembali tetapi anak kecil tersebut tidak menyerah, ia tetap berusaha, ia memutar-mutar kaitnya, memainkan mejanya, dan tak jarang pula ia memandangi meja pertama yang telah terkait rapi untuk mengingat kembali bagaimana cara menutup dan mengunci meja tersebut sehingga setelah sekian kali berusaha ia pun dapat menutup dan mengunci meja tersebut dan ia pun dapat lewat..
pada meja ketiga, ia memandangi sesaat meja tersebut dan tak lama kemudian dia sudah berhasil mengunci karena ia sudah belajar dari "pengalaman" sebelumnya...
sambil tersenyum seolah puas dengan pekerjaannya, anak perempuan tersebut langsung kembali bermain dengan anak-anak yang lain...
padahal anak tersebut dapat melewati meja tersebut tanpa harus menguncinya terlebih dahulu, cukup menutup, lewat, menutup, lewat, menutup, lewat...selesai...tapi tentu dengan meja yang akan kembali terbuka..
saya membayangkan meja tersebut sebagai suatu pekerjaan yang harus diselesaikan, yang kadang hanya dipoles sedikit agar terlihat seperti selesai agar kita cepat terbebas dari beban pekerjaan tersebut tapi hal yang dilakukan oleh anak perempuan tersebut berbeda, ia menyelesaikan pekerjaannya dengan hati-hati, tekun, dan gigih sehingga hasil yang diperoleh lebih rapi walau waktu yang dibutuhkan lebih lama..
pekerjaan pertama selesai, pekerjaan kedua menanti, walau terlihat sama, kita tidak harus menyelesaikan dengan cara yang sama pula, kita dapat berimprovisasi terlebih dahulu, siapa tahu hasil yang kita peroleh lebih baik, kalaupun kita tidak berhasil berimprovisasi setidaknya kita dapat mengerjakannya dengan cara yang sama seperti yang sebelumnya tapi yakinlah innovasi tu perlu agar kita dapat mengalami suatu kemajuan..
pekerjaan ketiga dan seterusnya pun dapat kita selesakan berdasarkan pengalaman yang sebelumnya dan kembali berinnovasi..memang ketekunan dan kegigihan sangat diperlukan dalam mengerjakan sesuatu untuk memeperoleh hasil yang lebih baik dan dapat dijadikan dasar pengalaman untuk berinnovasi lebih lanjut.
bayangkan seandainya anak perempuan tersebut tidak mengunci meja tersebut, apabila ia hendak kembali lewat di jalan itu tentu dia akan mengulangi lagi pekerjaan yang harusnya telah ia selesaikan dulu, begitu juga dengan pekerjaan, seandainya kita hanya memoles pekerjaan tersebut agar terlihat baik, maka ketika kita kembali mengerjakan hal tersebut kita akan mengulang dari awal karena tidak memiliki dasar yang cukup bagus..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar