metafora kehidupan

metafora kehidupan
cara pandang kita menentukan pikiran kita

Kamis, 29 April 2010

Emosi

Emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Emosi juga merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak ( Daniel Goleman, 1995)


Hal-hal yang ikut menggerakkan emosi :

1. Bodily Sensation

Dapat diartikan sebagai sensasi yang diterima oleh tubuh yang dapat menimbulkan emosi.

Misal : ketika kita tersiram air panas, tubuh kita merasa kaget, dan kita terkejut. Ketika kita terkejut, kita akan menampilkan ekspresi terkejut di wajah kita (mengerenyit), berteriak lalu secara refleks kita akan menarik bagian tubuh yang tersiram air panas tadi.

2. Interpreted Sensation

Yang dimaksud dari interpreted sensation ini adalah bahwa emosi melibatkan interpretasi, persepsi, dan harapan dari diri kita pada orang lain dan lingkungan di sekitar kita serta juga dipengaruhi oleh faktor belajar (eg, negativistik pada anak).

Misal : ketika orang yang kita tidak sukai mengatakan bahwa kita “tulalit”, kita cenderung menganggap itu sebagai hinaan, meski itu disampaikan dengan humor. Tetapi jika kita menyukai orang itu, kita akan menganggapnya hanya sebagai canda.

3. Adaptive Responses

Pendekatan kognitif menjelaskan pada kita bagaimana emosi mempengaruhi tingkah laku.

Misal : Seseorang memukul kita dengan sengaja. Jika kita lebih powerful dari orang itu, kita akan marah (Fight), lalu kita akan balas memukulnya. Namun jika orang itu lebih powerful dari kita, reaksi kita akan menjadi takut (Flight) , lalu kita menjauh.

(respon fight and flight)

Hal-hal yang mempengaruhi emosi :

1. Intensitas

Di lihat dari beberapa banyak barang yang kita miliki, karena biasanya diantara barang-barang tersebut ada yang menjadi favorit kita.

Misal : Kita akan lebih kecewa jika kehilangan baju yang kita sukai dari pada yang tidak.

2. Personal Meaning

Memiliki art tersendiri dan tidak dilihat dari nilainya atau jumlahnya.

Misal : Kita kehilangan cincin pemberian almarhum nenek atau mendapat hadiah dari orang yang kita sayangi.


Disadur dari Emosi Manusia oleh Ucok Sarimah dan Rangga Dewati

Sabtu, 24 April 2010

Alasan Cinta

Wanita : "Mengapa kamu sayang sama aku?"

Pria : "Aku tidak dapat menjelaskannya. Tapi aku sungguh sayang sama kamu."

Wanita : "Kamu bahkan tidak dapat memberikan alasannya. Bagaimana kamu dapat berkata kamu menyayangiku?? Bagaimana kamu dapat berkata kamu mencintaiku"

Pria : "Aku sungguh tidak tahu alasannya, tetapi aku dapat membuktikannya."

Wanita : "Bukti? Tidak. Aku menginginkan alasannya. Pacar temanku dapat mengatakan alasannya menyayangi temanku. Mengapa kamu tidak?"

Pria : "...."

Sang pria hanya diam membisu, tidak mampu berkata lagi dan Wanita itu pun pergi meninggalkan sang Pria yang masih tetap saja terdiam.

Selang beberapa hari, wanita tersebut mengalami kecelakaan hebat. Dia mengalami koma akibat luka-luka yang cukup berat dan terancam lumpuh. Setelah siuman, wanita tersebut melihat Pria yang ditinggalkannya waktu itu berada disampingnya. Setelah mengetahui kondisinya yang menyedihkan, wanita tersebut berkata kepada sang pria,

"Buat apa kamu disini?? Ingin menghina kondisiku sekarang??"

Sang pria tersenyum dan membelai rambut wanita itu sambil berkata,

"Jika aku mengatakan aku menyanyangimu karena wajahmu yang cantik, lihatlah dirimu sekarang dan karena itu aku tidak mencintaimu lagi. Jika aku mengatakan aku menyayangimu karena kamu lincah dan sangat periang, lihatlah diriu sekarang dan karena itu aku tidak mencintaimu lagi. Jika aku mengatakan aku menyayangimu karena kamu perhatian, lihatlah dirimu sekarang dan karena itu aku tidak mencintaimu lagi. Jika cinta memerlukan alasan, seperti sekarang, maka tidak ada alasan lagi untuk aku mencintaimu. Tapi tidak, Aku tidak mempunyai alasan menyayangimu dan karena itu aku tetap mencintaimu. Inilah bukti cintaku."


Jiahh.. bicara tentang cinta lagi gue. Hahahaha.. Gara-gara baca status salah seorang temen neh. Gue juga setuju dengan pilihan loe kawan. Tidak semua hal memerlukan alasan. Ketika kita menyebutkan alasan kita menyayangi seseorang, kita juga telah mengucapkan alasan untuk meninggalkannya. Yah, cuma butuh ketulusan dan keikhlasan saja untuk menjalaninya. Dan jangan lupa, ketika mencintai seseorang, jangan pernah menyesal dengan apa yang telah kamu lakukan, tetapi sesalilah apa yang tidak pernah kamu lakukan. Ini hanya pendapat gue dan gue hanya ingin berbagi, kawan.

Thanx for inspiration, kaskus, id koppiitem.

Jumat, 23 April 2010

Keluarga Besar #1

Di saat gue butuh motivasi diri dan gue hanya bisa melamun di kamar, tiba-tiba gue terbayang sosok temen-temen gue. Terlintas kembali bagaimana perjuangan mereka dalam meraih cita-cita dan demi arti sebuah kata, istimewa.

Baskoro, pria penjunjung kepercayaan ini, dari SMA bercita-cita ingin jadi seseorang yang berseragam. Dia mulai mendaftar di Akademi Militer dan Secaba POLRI. Gue juga sama dengan dia, impian kami yang paling konyol adalah datang ke SMA 9 dengan seragam dan motor gede. Hahaha.. Di ujian AKMIL dia gagal dan berlanjut di Secaba bersama gue. Gue dan dia selalu bersama-sama di setiap tes dan dari 7 tes gue hanya bisa menemani dia sampai tes ke-6. Intinya gue gagal. Dia tetap berlanjut hingga lolos dalam tes penjaringan Secaba dan mengikuti pendidikannya. Gue sangat bangga sama dia, dari beberapa ratus yang diterima hanya 4% yang lulus murni tanpa pakai uang dan dia salah satunya. Salut buat Pria sederhana yang paling hobi berantem ini. Dan sekarang motivasinya selalu ingin melanjutkan pendidikan hingga menjadi seorang perwira. Dia juga sudah mengambil Sarjana dan tinggal skripsi lagi. InsyaAllah lulus tahun ini bersama-sama temen-temen yang lain yang lebih dulu kuliah. Hahahaha.. Pria ini tak pernah berhenti di satu tempat. Dia terus berjuang untuk hidup yang lebih baik. Sekarang selain bekerja sebagai Polisi, dia juga berbisnis dan dengan itu dia sudah mampu membeli rumah dan mobil. Lanjutkan prestasimu kawan, gue 'gak mau kalah.

Oka, Pria berwajah polos nan innocent ini, sempat menghilang dari hadapan kami tanpa kabar. Entah beberapa bulan lamanya kami tidak mendapat kabar mengenai pria polos ini setelah lulus SMA. Yang terakhir kami dengar bahwa dia tidak lulus SPMB atau sekarang disebut SNMPTN dan dia mencoba untuk mengambil ekstensi UNILA, tapi kami dengar bahwa dia juga tidak lulus tes ekstensi. Kami sempat kebingungan mencari kabar pria tak kalah sederhana ini. Selang beberapa bulan, baru kami bertemu pria polos ini dan dia mengenakan seragam praja dari kampus IPDN. Betapa tercengangnya kami, Oka yang kami khawatirkan dimana dia berada, entah putus asa, mengurung diri atau bunuh diri (Oke yang ini agak berlebihan) dan ketika kami bertemu, sontak kami langsung menjabat tangannya dan memeluknya (jangan dibayangkan sebagai adegan homo. Hehehe..). Sekali lagi, persetan dengan kata-kata, kalau mau masuk kampus elit harus pakai duit, Oka pun membuktikannya bahwa dia bisa tanpa harus begitu. Bangga kami padamu kawan.. Sekarang dia sudah lulus dan menjadi pegawai golongan III A, paling tinggi diantara temen-temen yang lain, serta manjabat sebagai asisten Bupati di Lampung Barat. Tenang kawan, temen-temen yang lain menyusul untuk segera sukses. Inget janji-janji kita dulu, demi sebuah kata, istimewa.

Selagi merenung, gue menjadi bersemangat kembali mengejar mimpi...

#bersambung

Senin, 19 April 2010

Memilih Untuk Dipilih

Ketika seorang pria ditanya apakah dia lebih baik memilih atau dipilih wanita untuknya, dia menjawab, " Saya lebih baik memilih. Hidup cuma sekali dan kita pasti akan mencari yang terbaik sebagai pasangan kita. Jadi saya meng-audisi setiap wanita yang dekat dengan saya.".

Pertanyaan selanjutnya kepada sang pria, " Apakah wanita tersebut mau Anda pilih?".

Ketika para wanita ditanya mengenai pria mana yang akan mereka pilih,

Pria kaya apa pria miskin?? (dengan asumsi yang lain semua sama)
Tentu mereka akan memilih pria kaya,

Pria tampan atau pria pas-pasan?? (dengan asumsi yang lain semua sama)
Tentu mereka akan memilih pria tampan,

Pria banyak deposito atau pria banyak bon?? (dengan asumsi yang lain semua sama)
Tentu mereka akan memilih pria banyak deposito.

Tidak memungkiri, bahwa semua mencari yang terbaik sebagai pasangan karena dengan merekalah kita bakal menghabiskan waktu. Sebelum memilih PANTASKAN diri anda untuk dipilih.

Senin, 12 April 2010

INDAH

Cantik itu indah
Tampan itu indah
Sejuk itu indah
Manis itu indah
Enak itu indah

Jadi apa yang kita lihat, rasa, dengar, dan raba dapat menyenangkan hati itu dapat disebut dengan indah. Sayangnya semua orang mempunyai selera yang berbeda mengenai cantik, tampan, sejuk, manis, dan enak itu. Karena itu, INDAH HANYA ADA PADA ORANG YANG MENIKMATINYA.

Sabtu, 10 April 2010

Sugesti Positif

Pernahkah kamu diberi kesempatan melakukan sesuatu namun kamu merasa tidak bisa??
Atau merasa tidak sanggup melakukan sesuatu???

Hmmm...

Bila kita dihadapkan dengan seekor anjing yang siap menggigit kita, otomatis pikiran kita akan mengatakan, "LARI" demi keselamatan kita sendiri. Dan tanpa aba-aba, Kaki kita langsung berlari secepat-cepatnya, paru-paru bekerja keras untuk memenuhi pasokan oksigen buat pembakaran, jantung memompa darah secepat-cepatnya untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, dan sering kali tanpa kita sadari tembok yang tingginya 3 meter pun bukan tidak mungkin dapat kita lompati padahal dalam keadaan biasa kita agak kesulitan melakukannya. Itulah namanya sugesti.

Anggap bila pikiran kita tadi adalah bos kita dan yang lainnya adalah anak buahnya. Ketika sang bos berkata, "LARI", anak buahnya seperti paru-paru, jantung, dan lainnya melakukan sesuatu untuk membuat tubuh kita lari secepat-cepatnya. Bukan tidak mungkin suatu keajaiban dapat terjadi. Semuanya untuk menyenangkan si "BOS". Bayangkan bila si bos berkata, "PASRAH", tentu anak buahnya tidak akan berbuat sesuatu yang luar biasa dan hanya berlalu seadanya saja. "Wong bosnya saja pasrah koq.", kata mereka.

Karena itu perlulah kita tanamkan namanya sugesti dalam pikiran kita, seperti, "Saya bisa.", "Saya mampu.", dan lain-lainnya. Karena bila pikiran kita sendiri sudah termotivasi maka selanjutnya semua, baik yang ada pada diri kita maupun yang ada disekitar kita, akan berjuang keras untuk membantu mewujudkannya. Percayalah.. Bila tidak, maka kita hanya akan diam di satu tempat alias pasrah.

Masih mau bilang tidak sanggup atau tidak bisa??

Jumat, 09 April 2010

Harusnya

Yang tertarik tentang hidup harusnya tertarik juga tentang mati
Yang tertarik tentang kaya harusnya tertarik juga tentang miskin
Yang tertarik untuk berkuasa harusnya tertarik juga untuk dikuasai
Yang tertarik untuk berkendara harusnya tertarik juga untuk berjalan kaki

Agar kita belajar,
Belajar untuk saling mengerti, menghargai, menghormati, dan menyayangi serta bersyukur
Karena hidup itu tidak statis tapi selalu dinamis
Yang di bawah tidak selalu di bawah
Dan yang di atas tidak selalu di atas


Jatuh Untuk Berdiri

Di sini pernah berdiri
Tonggak hati yang kuat
Walau kadang goyah

Di sini pernah berdiri
Ksatria penakluk
Atau hanya sekedar pecundang perasaan

Di sini pernah berdiri
Anak membanggakan
Atau malah mengecewakan

Di sini pernah berdiri
Idealisme tajam
Walau kadang termakan

Di sini pernah berdiri
Sosok penuh suka
Dan juga duka

Dan akan terus berdiri
Hati bertonggak itu
Walau harus terus berjuang

Dan akan terus berdiri
Ksatria atau pecundang itu
Walau harus terus berjuang

Dan akan terus berdiri
Kekecewaan untuk kebanggaan itu
Walau harus terus berjuang

Dan akan terus berdiri
Keyakinan hati itu
Walau harus terus berjuang

Dan akan terus berdiri
Emosi penyemangat diri
Walau harus terus berjuang

Rabu, 07 April 2010

Manusia Kecil Vs Ubur-Ubur

Gue liburan hampir sebulan kemarin. Dari tanggal 9 Maret - 2 April. Disuatu kesempatan, gue dan teman-teman sepakat untuk touring ke Teluk Kiluan. Tapi sangat sayang karena berbagai masalah yang timbul, rencana itu pun terpaksa dibatalkan. Dan sebagai penggantinya kami memutuskan untuk berangkat ke Pantai Mutun. Anggota keluarga besar hanya sebagian saja yang ikut, antara lain, Guntur, Imam, Adi, Eko, dan Gue sendiri. Sementara yang lain naek banana boat, Guntur sibuk berenang sendirian. Dia sempat melambaikan tangan kepada kami diatas sebuah ban kecil yang menopang tubuhnya nan imut ketika kami yang sedang diatas banana boat melewatinya. Itulah terakhir kami melihatnya hari itu...

Ya, terakhir melihatnya dalam keadaan baik-baik saja. Ketika kami selesai bermain banana boat dan kembali ke cottage berniat untuk makan, kami melihat dia terhuyung-huyung datang dan menjatuhkan diri dihadapan kami yang sedang membuka nasi bungkus. Kami pun bertanya-tanya, "Ada gerangan apakah kawan Sampai kamu lemas dan mengerang kesakitan seperti ini??".
"Gue diserbu ubur-ubur, kawan.", jawabnya sambil mendesah kesakitan. Dan dia pun menceritakan kronologis kejadiannya. Bagaimana dia yang sedang menikmati keindahan bawah laut dengan cara snorkeling dan karena terlalu mengagumi, dia pun tidak memperhatikan bahwa dia sedang diincer atau lebih tepatnya menuju kearah ubur-ubur yang sedang berkumpul dan bergosip ria. Tidak terima dengan kedatangan manusia bertubuh kecil tersebut, gerombolan ubur-ubur pun mengamuk dan menyerbu Guntur. Merasa dalam bahaya, Guntur pun langsung mencoba melarikan diri tapi sayang sekali sengatan demi sengatan menghantam tubuh mungil itu. Dia pun mencoba melawan dengan mengibas-ibaskan kakinya tapi sayang kakinya pun tersengat kembali dan fin atau kaki katak yang dia kenakan lepas satu. Akhirnya setelah berjuang terpincang-pincang, Guntur pun lolos dari serbuan para ubur-ubur yang berjumlah lebih dari 5 tersebut dan berukuran lebih besar dari kepala manusia.
Kami yang mendengar cerita itu terpaku mendengarkan cerita teman kami tersebut. Kami diam beberapa saat dan tak lama Imam pun bersuara, "Terus kaki katak temen gue itu loe ambil lagi 'gak, tur??"
"Sayangnya enggak Mam, gue udah keburu lari dari tempat ubur-ubur tersebut.", jawab Guntur dengan tetap mengerang kesakitan.
Imam, yang merasa tidak enak dengan temen kampus si empunya kaki katak tersebut dan kasihan dengan sosok Guntur yang terkapar tak berdaya, langsung mengambil kacamata renang dan berusaha mencari kaki katak tersebut tanpa menghiraukan nasi bungkusnya yang sudah dibuka. Gue dan Adi juga yang kebetulan udah membuka nasi bungkus, langsung mempercepat makan kami untuk membantu Imam mencari kaki katak tersebut. Selesai makan, gue dan Adi langsung turun tangan. Niat kami untuk membantu membadai dalam hati. Adi langsung membagi posisi penyisiran bak sang komandan, "Wan, loe yang memakai peralatan snorkel agak ditengah, gue beberapa meter sebelah loe, dan Imam yang menggunakan ban agak dipinggir.", perintah sang komandan.
Tanpa disangka-sangka, ternyata sang komandan berkhianat. Ketika sedang mencari kaki katak tersebut, dia ditegor oleh seorang wanita yang memakai tank top nan tipis berwarna putih dan daleman berwarna kuning, "Siang kak, lagi nyari apa neh?"
"Nyari kaki katak neh, warna biru gitu.", jawab Adi sambil terus mencari.
"Oke, kalau gitu saya bantuin nyari yah kak.", tawar wanita tersebut sambil langsung membungkuk-bungkuk ikut menyelam yang otomatis dengan pakaian seminim itu tentu menggoda sang komandan. Sang komandan sibuk memperhatikan wanita tersebut membungkuk-bungkuk dan batal mencari kaki katak tersebut. Imam yang juga tadinya serius malah berubah haluan, ikut memperhatikan wanita tersebut.
Adi malah iseng memasukkan air kedalam alat snorkel gue. Gue kira gue salah pernafasan sehingga air masuk kedalam mulut. Ternyata ada biangnya dan yang lebih kejam mereka tidak memberitahu gue tentang wanita tersebut. Alhasil pencarian kami tidak berbuah manis. Kami tidak menemukan kaki katak tersebut. "Si Guntur ini seh pake-pake kaki katak. Ukurannya saja 11 ya terang aja longgar dikaki kecilnya Guntur.", omel Imam yang tentu dijawab oleh Guntur dengan malu-malu, "pas koq Mam.."

Ukuran 11 = 43-45

Setelah Guntur sehat baru kami melanjutkan aktifitas perpantaian kami. Berenang dan menyeberang ke Pulau Tangkil. Cukup menyenangkan, hanya saja masalah kaki katak itu belum terpecahkan, selain harganya mahal ternyata barang tersebut tidak ada yang menjual di Lampung dan yang lebih mengejutkan temennya Imam si empunya barang termasuk orang yang pilih-pilih dan kepercayaan Imam sedang dipertaruhkan. Doakan saja dalam waktu dekat ini kaki katak tersebut dapat sudah terganti. Aamiin....

Memorial 16 Maret 2010

Senin, 05 April 2010

hanya ingin sederhana

biarlah yang sederhana tetap menjadi sederhana seperti tampaknya yang bersahaja, tidak berlebih, karena sederhana dapat juga berarti istimewa

Keluarga Besar

Banyak hal-hal konyol yang sering gue lakukan bersama temen-temen. Sadar atau tidak, hal ini lah yang menjadi pengikat hubungan akrab kami. Penyakit berbuat konyol ini dpengaruhi oleh kondisi kejiwaan kami yang kalau di rangking bisa seperti ini :

Jendro = sakit
Tommy = sakit
Andre = sakit
Oka = sakit
Eko = sakit parah
Baskoro = sakit parah
Adi = sakit parah
Imam = sakit parah sekali
Gue = sakit parah sekali
Guntur = sakit kronis
*berdasarkan penelitian dokter di bidang kejiwaan hewan

Inilah rangking kami, yang menduduki puncak tertinggi tentu saja pemuda dengan gangguan kejiwaan berat yang urat kemaluannya hilang entah kemana, Guntur Pradipta Gantira. Tentu saja sakit kejiwaan ini dapat disembuhkan mulai dari kategori sakit sampai parah sekali, tapi tidak untuk ketegori kronis. Marilah sejenak mengheningkan cipta untuk menghormati jasa-jasa beliau ini. (lho?).
Dibalik gangguan kejiwaan itu, gue dan temen-temen menyimpan mimpi yang sangat besar. Mimpi untuk hidup lebih baik kawan. Kami bosan hanya sebagai pendengar, kami ingin jadi pembicara. Kami bosan cuma hidup dibawah, kami ingin terbang tinggi ke atas. Kami ingin menikmati alam ini dengan berbagai posisi. Kami ingin tahu artinya hidup.

Di titik ini kami berjuang mengejar cita-cita kami, Jendro yang baru saja wisuda dan sudah bekerja di sebuah perusahaan di bidang pestisida, Oka yang merupakan lulusan IPDN dan sekarang bekerja sebagai ajudan bupati, Baskoro yang bekerja di Kepolisian Republik Indonesia dan berkeinginan secepatnya jadi Perwira, Tommy yang juga merupakan anggota Kepolisian Republik Indonesia dan tengah bersiap-siap untuk menikah dengan pujaan hatinya, Eko yang sedang menjalin kisah asmara dengan kereta api di dalam sebuah BUMN (PT KAI), dan gue, Guntur, Andre, Adi serta Imam yang masih berstatus Mahasiswa yang sedang menanti datangnya sebuah jawaban atas cita-cita kami. Semuanya tidak lain adalah untuk hidup lebih baik. Sebagai sebuah pembuktian bahwa kami pernah ada dan akan terus ada di hati kalian yang menyayangi kami. Demi sebuah kata, istimewa.