metafora kehidupan

metafora kehidupan
cara pandang kita menentukan pikiran kita

Minggu, 13 Juni 2010

Aduh, entah yah...

Entah kenapa gue rada buta kalau mengenali jenis-jenis tanaman. Gue susah membedakan mana yang pohon mangga, mana yang pohon rambutan, mana yang pohon jambu, dan lain-lain, dengan catatan belum muncul buahnya yah, kalau sudah muncul buahnya yang bego dari yang bego asal jangan yang idiot juga tahu. Pernah ada suatu kejadian :

Umi (nyokap gue) membutuhkan daun serai dan kebetulan umi lagi sibuk untuk pergi ke kebun, ada kebun di depan dan di belakang rumah gue yang merupakan hasil budi daya almarhumah nenek gue tercinta, dan kebetulan waktu itu gue lagi 'gak ada kerjaan.
"Baaaaaang...", panggil umi kayak manggil mamang tukang bakso. Gue langsung lari tergopoh-gopoh mendengar teriakan umi. "Kenapa mi?", "Coba kamu ambil daun serai dulu, umi mau bikin sayur neh."
"tapi mi, saya gak tahu yang mana tanamannya.", alasan gue malas.
"Ini yang kayak gini.", kata umi sambil menunjukkan contoh daun serai.
Berbekal contoh yang sekilas gue lihat tadi, gue langsung berangkat ke kebun dengan harapan dapat menuntaskan tugas seperti pahlawan dan diberi imbalan. Bet, pas gue sampai ke kebun, ternyata tanaman tersebut bertebaran dimana-mana. Ckckck, tugas yang mudah pikir gue. Sambil memotong-motong daun serai itu, gue terbayang-bayang wajah umi yang lagi muji-muji gue, "Anak pinter,, Ganteng lagi. Pasti anak umi ini.". Jadi sambil bekerja, gue senyum-senyum mesum sendirian. Untung 'gak ada orang yang lewat, kalo ada pasti dia berpikiran ini anak pasti mau ngintip orang mandi sampai masuk-masuk kebun.
"Miiiii, ini daun serainya.", teriak gue pas di dapur. "Taruh saja di meja bang.", jawab umi dari kamar mandi. Gue taruhlah kumpulan daun serai yang udah gue ikat-ikat itu. Sengaja gue motong daunnya yang banyak, biar umi seneng.
Hufh, tugas selesai dan gue pun masuk kamar. Tinggal menunggu pujian dan tentunya imbalan neh pikir gue sambil senyum-senyum kembali.
"Baaaaannnggg....", teriak Umi tak lama kemudian.
Asyik, mau dipuji dan dikasih imbalan neh, apalagi teriakannya lebih kencang dari yang sebelum-sebelumnya pasti Umi lagi seneng neh.
"Ya mi, kenapa?", tanya gue sok imut-imut sambil menghampiri nyokap gue.
"Kamu tahu apa yang kamu ambil ini??", tanya nyokap gue.
"Ya, daun serailah mi.", jawab gue bangga.
"Aduuuuuh.. Ini ni ALANG-ALANG, bang. Ngapain kamu ngambil ALANG-ALANG? Sebanyak ini pula.", teriak umi shock melihat alang-alang bertaburan di dapur. Gue 'gak kalah shock. Buyar harapan gue untuk dipuji dan diberi imbalan. Yang ada gue di jewer sambil ditarik-tarik ke kebun buat ngasih tahu yang mana namanya daun serai. Tapi tetap saja gue 'gak bisa membedakannya sama ALANG_ALANG sampai SEKARANG.

Jadi, yang tahu tentang tumbuh-tumbuhan, tolong ajari gue... Dan beri gue cinta... Lho?? HAHAHAHAHHAHA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar